“Uji coba TransJakarta dimulai Juli depan. Kami memasukkan dua unit, untuk jalur exiting mereka. Nanti, Oktober ada tiga unit lagi versi high deck. Lama pengujian enam bulan,” ujarnya kepada VIVA, Senin 17 Juni 2019.
Dino menjelaskan, selama bus listrik asal Tiongkok tersebut diuji coba, TransJakarta menugaskan operator mereka yang ada saat ini. Jika beroperasi, rencananya untuk koridor 1, yakni dari Terminal Blok-M sampai Stasiun Kota.
“Dari pembicaraan dengan TransJakarta, mereka pernah mengutarakan niat untuk menggunakan bus listrik kami di rute busway yang padat, seperti koridor 1,” tuturnya.
Bus listrik tipe C6 dibekali baterai tipe Iron-Phospahte 135 kilo Watt hours. Tenaganya 180 kW, dengan torsi 1.500 Newton meter. Kecepatan maksimalnya 100 kilometer per jam, dan jarak tempuh 200 kilometer.
Dengan daya listrik 380 volt, waktu pengisian baterainya dari nol sampai penuh hanya membutuhkan waktu 3-4 jam. Sedangkan, bus tipe K9 meski tipe baterainya sama, namun dayanya lebih besar, yakni 324 kWh.
Bus listrik jenis low deck itu dapat menyemburkan tenaga 300 kW, dan jarak tempuhnya bisa mencapai 250 kilometer. Untuk waktu pengisian baterainya, dari nol sampai penuh 4-5 jam dengan arus listrik 80 kW.
Sumber: viva.co.id